• Posted by : Unknown Minggu, 09 September 2018

    FISIKA SEMESTER 1

    MATERI FISIKA


    Kinematika dengan Analisis Vektor  

    Rangkuman:
    Pada bab pertama ini kita akan mempelajari kinematika dengan analisis vektor. Kita belajar tentang gerak tanpa membahas gaya penyebabnya.
    Di sini kita akan membahas posisi, kecepatan dan percepatan pada gerak lurus yang dianalisis secara vektor.
    1.Pada gerak translasi, posisi partikel tiap saat dapat  dinyatakan sebagai vektor.
    r = x+ yj
    Dan perpindahannya memenuhi:         Δr = r2− r1
    2. Kecepatan benda yang bergerak.
    a. Nilai rata-ratanya :             V=Δr/Δt

    GLB
    Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kocepatan v tetap (percepatan a = 0), sehingga jarakyang ditempuh S hanyaditentukan oleh kecepatan yang tetap dalam waktu tertentu.
    Pada umumaya GLB didasari oleh Hukum Newton I ( S F = 0 ).
    S = X = v . t ;
    a = Dv/Dt = dv/dt = 0
    v = DS/Dt = ds/dt = tetap

    Tanda D (selisih) menyatakan nilai rata-rata.
    Tanda d (diferensial) menyatakan nilai sesaat.

    GLBB
    Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar dengan kecepatan v yang berubah setiap saat karena adanya percepatan yang tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan (a= +) atau perlambatan (a= -).
    Pada umumnya GLBB didasari oleh Hukum Newton II ( S F = m . a ).

    vt = v0 + a.t
    vt2 = v02 + 2 a S
    S = v0 t + 1/2 a t2

    vt = kecepatan sesaat benda
    v0 = kecepatan awal benda
    S = jarak yang ditempuh benda
    f(t) = fungsi dari waktu t

    v = ds/dt = f (t)
    a = dv/dt = tetap

    Syarat : Jika dua benda bergerak dan saling bertemu maka jarak yang ditempuh kedua benda adalah sama.

    GRAFIK GLB-GLBB
    Grafik gerak benda (GLB dan GLBB) pada umumnya terbagi dua, yaitu S-t dangrafik v-t. 
    Pemahaman grafik ini penting untuk memudahkan penyelesaian soal.
    Khusus untuk grafik v-t maka jarak yang ditempuh benda dapat dihitung dengan cara menghitung luas dibawah kurva grafik tersebut.

    GERAK JATUH BEBAS:
    y = h = 1/2 gt2

    t = Ö(2 h/g)

    y= g t = 
    Ö(2 g h)
    adalah gerak jatuh benda pada arah vertikal dari ketinggian h tertentu tanpa kecepatan awal (v0 = 0), jadi gerak benda hanya dipengaruhi oleh gravitasi bumi g. 
    g = percepatan gravitasi bumi.
    y = h = lintasan yang ditempuh benda pada arah vertikal,(diukur dari posisi benda mula-mula).
    t = waktu yang dibutuhkan benda untuk menempuh lintasannya.

    GERAK VERTIKAL KE ATAS:
    adalah gerak benda yang dilempar dengan suatu kecepatan awal v0 pada arah vertikal, sehingga a = -g (melawan arah gravitasi).
    syarat suatu benda mencapai tinggi maksimum (h maks): Vt = 0
    Dalam penyelesaian soal gerak vertikal keatas, lebih mudah diselesaikan dengan menganggap posisi di tanah adalah untuk Y = 0.
    Contoh:
    1. Sebuah partikel bergerak sepanjang sumbu-X dengan persamaan lintasannya: X = 5t2 + 1, dengan X dalam meter dan t dalam detik. Tentukan:
    a. Kecepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
    b. Kecepatan pada saat t = 2 detik.
    c. Jarak yang ditempah dalam 10 detik.
    d. Percepatan rata-rata antara t = 2 detik dan t = 3 detik.
    Jawab:
    a. v rata-rata = DX / Dt = (X3 – X2) / (t3 – t2) = [(5 . 9 + 1) - (5 . 4 + 1)] / [3 - 2] = 46 – 21 = 25 m/ detik
    b. v2 = dx/dt |t=2 = 10 |t=2 = 20 m/detik.
    c. X10 = ( 5 . 100 + 1 ) = 501 m ; X= 1 m
    Jarak yang ditempuh dalam 10 detik = X10 – X0 = 501 – 1 = 500 m
    d. a rata-rata = Dv / Dt = (v3- v2)/(t3 – t2) = (10 . 3 – 10 . 2)/(3 – 2) = 10 m/det2
    2. Jarak PQ = 144 m. Benda B bergerak dari titik Q ke P dengan percepatan 2 m/s2 dan kecepatan awal 10 m/s. Benda A bergerak 2 detik kemudian dari titik P ke Q dengan percepatan 6 m/s2 tanpa kecepatan awal. Benda A dan B akan bertemu pada jarak berapa ?
    Jawab:
    Karena benda A bergerak 2 detik kemudian setelah benda B maka tB = tA + 2.
    SA = v0.tA + 1/2 a.tA2 = 0 + 3 tA2
    SB = v0.tB + 1/2 a.tB2 = 10 (tA + 2) + (tA + 2)2
    Misalkan kedua benda bertemu di titik R maka
    SA + SB = PQ = 144 m
    3tA2 + 10 (tA + 2) + (tA + 2)2 = 144
    2tA2 + 7tA – 60 = 0
    Jadi kedua benda akan bertemu pada jarak SA = 3tA2 = 48 m (dari titik P).
    3. Grafik di bawah menghubungkan kocepatan V dan waktu t dari dua mobil A dan B, pada lintasan dan arah sama. Jika tg a = 0.5 m/det, hitunglah:
    a. Waktu yang dibutuhkan pada saat kecepatan kedua mobil sama.
    b. Jarak yang ditempuh pada waktu menyusul


    Jawab:
    Dari grafik terlihat jenis gerak benda A dan B adalah GLBB dengan V0(A) = 30 m/det dan V0(B) = 0.
    a. Percepatan kedua benda dapat dihitung dari gradien garisnya,
    jadi : aA = tg a = 0.5
    10/t = 0.5 ® t = 20 det
    aB = tg b = 40/20 = 2 m/det
    b. Jarak yang ditempuh benda
    SA = V0 t + 1/2 at2 = 30t + 1/4t2
    SB = V0 t + 1/2 at2 = 0 + t2
    pada saat menyusul/bertemu : SA = SB ® 30t + 1/4 t2 = t2 ® t = 40 det
    Jadi jarak yang ditempuh pada saat menyusul : SA = SB = 1/2 . 2 . 402 = 1600 meter

    GERAK PARABOLA 
    Gerak ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

    1. Gerak Setengah Parabola
    Benda yang dilempar mendatar dari suatu ketinggian tertentu dianggap tersusun atas dua macam gerak, yaitu :
    a.Gerak pada arah sumbu X (GLB) vx = v0
    Sx = X = vx t
    Gbr. Gerak Setengah Parabola
    b.Gerak pada arah sumbu Y (GJB/GLBB) vy= 0
    ]® Jatuh bebas
    y = 1/2 g t2
    2. Gerak Parabola/Peluru
    Benda yang dilempar ke atas dengan sudut tertentu, juga tersusun atas dua macam gerak dimana lintasan
    dan kecepatan benda harus diuraikan pada arah X dan Y.


    a.Arah sb-X (GLB) v0x = v0 cos q (tetap)
    X = v0x t = vcos q.t

    Gbr. Gerak Parabola/Peluru
    b.Arah sb-Y (GLBB) v0y = v0 sin q
    Y = voy t – 1/2 g t2
    = vsin q . t – 1/2 g t2
    vy = v0 sin q – g t
    Syarat mencapai titik P (titik tertinggi): vy = 0
    top = v0 sin q / g
    sehingga
    top = tpqtoq = 2 top
    OQ = v0x tQ = V0sin 2q / g
    max = v oy tp – 1/2 gtp2 = V0sin2 q / 2g
    vt = Ö (vx)2 + (vy)2
    Contoh:
    1. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horisontal 720 km/jam dari ketinggian 490 meter. Hitunglah jarak jatuhnya benda pada arah horisontal ! (g = 9.8 m/det2).
    Jawab:
    vx = 720 km/jam = 200 m/det.
    h = 1/2 gt2 ® 490 = 1/2 . 9.8 . t2
    t = 100 = 10 detik
    X = v. t = 200.10 = 2000 meter

    2. Peluru A dan peluru B ditembakkan dari senapan yang sama dengan sudut elevasi yang berbeda; peluru A dengan 30o dan peluru B dengan sudut 60o. Berapakah perbandingan tinggi maksimum yang dicapai peluru A dan peluru B?
    Jawab:
    Peluru A:
    hA = V0sin2 30o / 2g = V02 1/4 /2g = V02 / 8g
    Peluru B:
    hB = V0sin2 60o / 2g = V02 3/4 /2g = 3 V02 / 8g
    hA = h= V02/8g : 3 V02 / 8g = 1 : 3

    MODUL FISIKA
    MATERI : GERAK MELINGKAR
    KELAS /SM : X / I

    Gerak melingkar terbagi dua, yaitu:
    1. GERAK MELINGKAR BERATURAN (GMB)
    GMB adalah gerak melingkar dengan kecepatan sudut (w) tetap.
    Arah kecepatan linier v selalu menyinggung lintasan, jadi sama dengan arah kecepatan tangensial sedanghan besar kecepatan v selalu tetap (karena wtetap). Akibatnya ada percepatan radial ar yang besarnya tetap tetapi arahnya berubah-ubah. ar disebut juga percepatan sentripetal/sentrifugal yang selalu | v.

    v = 2pR/T = R
    a= v2/R = wR
    s = q R
    2. Percepatan Tangensial (at) 
    Pada gerak melingkar berubah beraturan selain percepatan sentripetal (as) juga mempunyai percepatan tangensial (at).

    Leave a Reply

    Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

  • Diberdayakan oleh Blogger.

    Arsip Blog

    About

    - Copyright © dunia hanyalah permainan - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -